Zading asik merakit Legonya.. Saat kuperhatikan, Zading begitu patuh dg buku petunjuknya. Dia samakan bentuk, posisi dan bagian2 kecilpun tidak ada yg terlewati. Dia melakukan semuanya sangat behati2, bertahap hingga menjadi bentuk yg diinginkan.
Me : "Kak harus segitu patuhnya dgn buku petunjuknya?
Zading : "Iya Omoni, soalnya kata Ayah, nanti salah sedikit aku yg susah."
Me : "susah kenapa? Emang harus sama persis dgn yg dibuku panduan? Kaka bikin aja bentuk yg lain?"
Zading : "aku kan belinya pgn bentuk yg ini Omoniii.. Trus aku ngga mau klo nanti ngga sama bentuknya trus malah jadi jelek"
Me : "Tapi itu ngga kreatif Zading!! Omoni pengen Zading bikin yg lebih baru, lebih bagus, dll."
Zading : "Iiih Omonii, ini tuh udah bagus, aku kan pgn bentuknya sama kyk di dusnya jd harus ngikutin bukunya!! Aakh Omoni nanti lego aku bentuknya ngga sempurna!!"
Me : Iya, okee.. Trus ini kok bagian yg kecil2 ini dipisahin disimpen di plastik?
Zading : Itu dikasih lebih Omoni, kata Ayah, klo ilang atau rusak ada gantinya."
Entah kenapa obrolan lego ini membuatku teringat dengan Quran dan Ramadhan.
Saat kita ingin menjadi manusia sempurna seharusnya kita hanya terpaku dengan buku panduan kita. Allah lebih tahu akan formula manusia. Tapi kita masih ingin mencari bentuk dan buku panduan lain yg membuat kita susah. Padahal manusia adalah ciptaan yg sempurna dan paling mulia. Dan part2 lebih pada lego adalah seperti Ramadhan bulan untuk pensucian diri mengganti part kita yg rusak atau hilang, tapi terbatas seperti umur kita..
Semoga disaat umur kita habis, part dalam diri kita dalam keadaan sempurna, yaitu khusnul khotimah..
Wallahu'alambissawab..
Ya Ramadhan telah tiba..๐
Mohon Maaf Lahir dan Batin..๐
Semoga kita mendapatkan Barokah, Rahmat dan Maghfiroh dari Allah SWT..๐ผ
Allahu Akbar๐
Allahumma sholli a'la Muhammad wa a'li Muhammad
0 komentar:
Post a Comment