Sering umi dan abi bilang, "Diah, setelah menikah kamu sudah tidak punya kewajiban terhadap kedua orangtua mu.., anak laki-laki umi-abi-lah yang mempunyai kewajiban mengurus kami, walaupun telah memiliki istri nanti-nya.."
Memang, di keluargaku kami para perempuan yang belum menikah berkewajiban untuk mengurus orangtua bahkan kakek dan nenek. Segala urusan kecil-besar kamilah para perempuan yang mengerjakan. Tapi para laki-laki diberikan kebebasan untuk bermain sepuas-puasnya.
dulu kupikir abi dan umi pilih kasih. Kami yang perempuan diberikan tugas berat, sedangkan yang laki-laki bisa menikmati kebebasan mereka tanpa memiliki tugas..
Tapi, ternyata saat kami para wanita menikah, terputus sudah dengan rutinitas dan tugas-tugas tersebut. Dan ternyata tugas yang ku anggap beban itu, menjadi bekal termahal dalam menjalankan rumah tangga. Sedangkan para pria yang telah menikah, mereka menggantikan tugas kami para wanita yang telah keluar dari rumah.
Mengertilah aku, kebebasan mereka ternyata bersyarat.. hehe..
Umi dan abi selalu mengabaikan perhatian dan kasih sayang dari aku. Seringkali aku di usir oleh Abi saat ingin merawatnya di RS. Walaupun kemudian mengizinkannya setelah mendapatkan izin dari suamiku. Tapi abi marah besar klo adik laki-lakiku cuek tidak merawatnya.
Ternyata, di Islam seperti itu..
Orang tua adalah kewajiban anak laki-laki dan berdosa apabila mereka tidak merawat orangtuanya dengan baik. Sedangkan kami para wanita, berdosa apabila merawat orangtua dan mengabaikan suami atau tanpa izin suami.
Aku sekarang mengerti, kenapa emak (nenek aku, ibu-nya abiku) begitu ngotot ingin ikut abi, sampe2 almarhum mamih (adik abi) begitu sedih karena ingin merawat ibunya. Di hari terakhirnya-pun, emak minta tidur bareng umi dan tidur dipangkuannya umi... Masya Allah
Dan kini aku mengerti kenapa Ibu (nenek aku, ibu-nya umi) selalu minta maaf, mohon izin dan minta ridhonya sama abi, ketika umi merawat ibu.
Dan kini saat aku sakit, Alif merawat aku dengan baik. Dia memberikan aku minum air hangat, menawarkan makan dan menanyakan sudah minum obat belum? Dan yang membuatku Lebih terharu, Alif terus di sisiku, memelukku. Yang lucu, dia selalu mendaratkan tangan mungilnya dikeningku, sambil bergumam,"Alhamdulillah omoni udah turun panasnya", padahal aku memang tidak sakit panas. Hahaha..
Semoga dihari tua-ku anak laki-laki-ku mampu merawatku.
Seperti yang umi-abi terapkan sesuai dengan ajaran Islam. Kata abi,"orangtua berdosa apabila membiarkan anak laki-lakinya tidak merawat orang tuanya dan membebani anak perempuannya."
Alif merawatku dengan baik
Unknown
AuthorSeorang istri dan ibu untuk kedua anaknya, Muhammad Alif Arzady Soenendar dan Muhammad Irfan Arzady Soenendar. Yang sedang belajar untuk menjadi istri dan ibu yang terbaik bagi mereka, dengan tujuan mendapatkan ridho Allah semata.
0 komentar:
Post a Comment